tiba-tiba saja ingatanku berputar
berputar menuju kisah yang tidak akan terlupakan
Ini hanya kisah sederhana.
hanya sebuah kumpulan-kumpulan memori lama namun masih segar di ingatan.
ketika seseorang tanpa sadar telah membuat perasaan nyaman namun tidak bisa memiliki.
***
seseorang itu adalah,lelaki berusia 14tahun yang hobi memakai sweeter keren setiap kesekolah. Dan hobi membopong gitarnya. bisa dibilang gitar itu adalah sahabat sejatinya.
dia mempunyai wajah manis dan yaa... senyuman yang selalu menggoda. hmm dia adalah teman kecilku.
hari itu adalah hari ulangtahunnya.
"aku sudah membelikan kue tartnya,masa aku juga yang memegang kuenya saat kita kasih kejutan nanti?" sungut temanku,kami sedang membicarakan siapa yang akan memberikan kue tart itu ketika kejutan sepulang sekolah nanti
"ayolahh,,masa si Tino?galucu tau," kali ini Bari menimpali. oh aku tau tak-tik ini. mereka menyudutkanku. aku tau itu!
"iya masa aku sih sya?kamu aja dongg" tino jadi ikut2an. sebal
"kalian gimana sih?aku kan udah punya cowok. nanti kalo dia marah gimana?" aku merengut.
"ayolahh,kamu tau ga sih, Jack itu dulu suka banget sama kamu. Tapi dianya aja yang bego,pake ga bilang. siapa tau dengan kamu yang memegang kuenya dia seneng banget" nah sekarang salsa yang mengomentari.
yaampun itu gaada hubungannya samasekali.
"yasudah lihat saja nanti" ujarku sambil berlalu, kalau diladeni terus gaakan ada habisnya.
***
bel pulang sekolah menggema. kulihat Jack tidak bergerak di tempat duduknya.
"Jack, jadi buat ngerjain tugas kelompok kita kan?" aku duduk di hadapannya.
"jadi dong. Tisya,aku boleh nanya?", tiba-tiba aku panik
"kenapa kita ga berkelompok dengan Tino,Bari,vivian,dan sisil kayak biasanya?"
"aku bosan" sahutku pendek.
"kamu berantem dengan mereka?"
"tidak,mereka hanya membosankan" , kalau kalian mengerti ini adalah sebagian dari taktik kami dalam menyusun rencana surprise untuk Jack.
"baiklah,mungkin kamu sedang tidak ingin membahasnya, nah sekarang kita kerjakan dulu yuk tugasnya", aku hanya mengangguk.
Vivian masuk kedalam kelas. lalu menarik tanganku.
"Tisya,aku ingin bicara tapi tidak disini" ucapnya dingin. aku harus memuji akting vivian yang bagus. rencana berjalan sempurna sejauh ini
"apa aku harus ikut?" ujar Jack,
"tidak usah" sahutku.
vivian sengaja membawaku keluar untuk membawakan kue tart ke Jack. yaa ahkirnya aku meng-iyakan permintaan teman-temanku.
kue tart yang manis. dilumuri lapisan coklat. Jack menyukai coklat.
lilin bertuliskan "15" tertancap di bagian tengah kue itu. tulisan bertuliskan "happy birthday Jack aneh". Aku tersenyum, Jack pasti suka
"wah gawat Jack sepertinya akan keluar kelas" itu suara Bari,kami memakai walkie talkie. Kami tidak diperbolehkan membawa handphone kesekolah. makanya kami memakai walkie talkie untuk bisa saling berkomunikasi.
pekerjaan Tino dan Bari adalah mengamati situasi termasuk mengamati gerakgerik Jack.
mendengar suara Tino,kami langsung bergegas.
"apa Jack sudah keluar kelas?" balas vivian
"belum, dia baru bangkit dari tempat duduknya" itu suara Tino.
aku,vivian,dan sisil benar-benar ngebut. aku harus menjaga api lilin tidak padam.
"apa kalian sudah didepan pintu kelas?" suara tino berujar lagi"
"sudah, sebaiknya kalian mengekor dibelakang Jack. Biarkan dia yang membukakan pintunya"
tidak berapa lama, Jack membuka pintu. Spontan kami semua langsung menggemakan nyanyian happy birthday
"kalian,," Jack tertawa bahagia,
"sebelum tiup lilin ayo wish dulu" ucapku mengingatkan. dia memejamkan matanya lalu tidak berapa lama, dia meniupkan lilinya. lalu dia tersenyum padaku.
padaku yang tepat didepannya sekarang
padaku yang memegang kue ulangtahunnya.
"ayo main colek-colekan krim" ujar Bari bersemangat. wajahku dicolek krim oleh sisil.
entah mengapa tiba-tiba Jack membuka sweeternya dan...
dan dia mengelap krimku diwajahku dengan sweeternya.
Aku tertegun namun mengakui,aku menyukainya.
***
3bulan setelahnya,kami sedang bermaaf-maafan,besok kami akan melaksanakan ujian nasional.
"Tisya.. aku minta maaf" Jack menghampiriku yang sedang duduk-duduk sendirian di bangku taman. Aku menatap semua teman-teman seangkatanku bermaaf-maafan dan menangis satu sama lain.
"aku juga"ujarku sambil berdiri
tiba-tiba Jack memelukku. ditengah keramaian.
aku dibuatnya tertegun kembali. Aku takut dilihat Rian,pacarku. dan lagi,Jack sudah mempunyai pacar
"Jack.." ujarku lirih
"SMA nanti aku tidak disekolah ini lagi, juga tidak tinggal disebelah rumahmu lagi.Aku ikut orangtua ku ke Jakarta"
kaget mendengarnya, mataku tiba-tiba pedih. aku menangis. Dan tidak memedulikan lagi jika Rian melihatku begini, aku membalas pelukan Jack
"kamu tidak boleh pergi" ujarku dalam tangis
"Ada yang harus kamu tau sya,kamu adalah cinta pertamaku dan akan selalu begitu. aku sayang padamu" .....
***
Begitulah, aku slalu merindukan Jack.
kami masih saling berkomunikasi. masih sering bertukar file yang berisi tentang karya musik kami. Jack dengan gitarnya,dan aku dengan pianoku
"Tisya..ada seseorang mencarimu " itu seruan mama dari bawah. aku terheran
"siapa?" balasku tak kalah kencang
"sudah temui saja" sahut mama lagi
aku segera turun kebawah, dan....
tidak mungkin.
"Jack..." seruku bahagia
"Tisya..." jack memelukku
"aku tak pernah mengira kamu akan kembali" ujarku lirih
"aku kembali,ngomong-ngomong apa kamu masih sama Rian?" , kami masih dalam keadaaan berpelukan
"sudah tidak. kenapa?"
"Karna aku menyadari, kamulah tempatku berlabuh. its always been you,sya.."
the end