Gadis itu bernama Chaira.
gadis pendiam yang tidak banyak bergaul. Karena ia memiliki teman yang bisa dihitung dengan jari.
salah satu teman terdekatnya adalah Adam.
Adam merupakan teman Chaira sejak mereka duduk dibangku SD. Rumah mereka juga berdekatan.
Adam berbeda dengan Chaira.
Adam mempunyai banyak sekali teman. Mempunyai segudang prestasi dan ekskul yang menjadikan dia terkenal.
dia tidak pernah lupa akan Chaira yang antisosial.
menurut Adam, Chaira merupakan salah satu gadis yang mempunyai wajah sangat manis.
kulitnya putih,rambutnya ikal,mempunyai alis yang tebal dan tentu saja lesung pipit.
sampai sekarang, Adam tidak tahu,apa yang menjadikan gadis ini menjadi sosok yang antisosial.
Mungkin,gara-gara dia salah satu anak yang "broken-home"
paling-paling kalau bukan dia yang menemani,pasti Sera. teman sekelasnya yang sama manisnya dengan Chaira.
***
siang itu bel tanda istirahat berbunyi.
mungkin murid-murid lain akan langsung berhambur ke kantin.
Tapi tidak dengan Chaira, ia langsung berkutat dengan novel barunya yang berjudul "Mencari tempat untuk pulang"
"Sera.." panggil Chaira sambil menjuil bahu Sera yang sedang asik menyalin pr untuk pelajaran selanjutnya
"kenapa ra?" jawab Sera sambil masih fokus ke salinan pr nya
"menurut kamu, arti dari 'pulang' apa?" , Sera langsung menatap Chaira. ada sebentuk keprihatinan di relung Sera akan Chaira. Sera mengerti mengapa Chaira tidak pernah mengerti akan arti "pulang" . Chaira tidak pernah "pulang" . Karna ketika ia "pulang" ia tidak pernah menemukan siapa-siapa didalamnya.
"hmm 'pulang'? ketika kita akan kerumah. itu pulang kan?" , Sera jadi aneh sendiri. Kenapa jadi dia bertanya balik?
"Menurutku lebih dari kata 'kerumah' , rumahku hanya ada pembantu. Mama sibuk, papa sudah mempunyai keluarga baru. aku tidak yakin itu artinya 'pulang' " Chaira menggumam
"hmm, 'pulang' itu artinya, tempat dimana kita susah dan senang didalamnya. seseorang atau mungkin sesuatu yang menjadi tempat kita bersandar dan terlindungi dari apapun. itu menurut novel-novel roman yang kubaca" jelas Sera sekenanya
Chaira berpikir, tentulah mama papa ataupun keluarganya bukan tempat dia 'pulang' . Saat orangtuanya bercerai,mereka tidak pernah memikirkan akan perasaan Chaira.
Chaira sedih? mereka tidak tau
Chaira senang? mereka juga tidak tau
Chaira merasa takut? apalagi.
lalu ia terpikir akan satu orang dimana ia selalu 'pulang'
"Sera,mungkinkah Adam yang selama ini menjadi tempatku untuk 'pulang'?"
sera terkejut, dan merasa tidak yakin.
masalahnya Adam sudah menemukan tempat dimana ia selalu 'pulang' .
***
Setiap pulang sekolah Chaira dan Adam selalu pulang bareng.
"hey ada apa?kenapa kening mu berkerut terus?pasti sedang memikirkan sesuatu. ayo ceritakan" tegur Adam sambil menatap Chaira
"ada yang ingin kutanyakan dam,"
ahkirnya mereka berdua memutuskan duduk-duduk dibangku taman dekat kompleks
"apa yang inngin kamu tanyakan?kok sepertinya penting?"
"hmm bagaimana ya..."
"ayo jangan buat aku penasaran dong"
"Adam"
"iya?apa raa?"
"apakah kamu adalah tempat aku untuk 'pulang'?", 1 pertanyaan sederhana yang mampu mengentak Adam. ini memang salahnya, Adam tidak pernah memberitahu kalau dia sudah mempunyai pacar ke Chaira.
Chaira wajar merasa seperti ini. Karena selama ini mereka selalu bersama-sama
"Ra,aku..."
"apakah iya dam?" Chaira seperti mengharapkan jawaban 'iya'
Adam merasa seperti Chaira sedang menembaknya
"Ra,aku bukan tempat kamu untuk 'pulang' . Maaf,aku tidak pernah menceritakan soal ini. Aku,sudah mempunyai tempatku untuk 'pulang' sendiri. Namanya vira, dia tinggal di Bandung. Maaf chaira"
Chaira seperti habis ditampar, bukan karena jawaban atas Adam dan rahasianya selama ini, terlebih karna Adam memanggilnya "chaira", biasanya adam selalu memanggil dia 'Rara' . Itu terdengar seperti Chaira bukanlah salah satu orang ter-spesialnya lagi. itu terdengar seperti menegaskan kalau Chaira hanyalah teman biasa bagi Adam. hanya sebetas teman yang dari SD dan kebetulan rumahnya berdekatan.
Mata Chaira sangat perih begitu pun dengan hatinya. Namun chaira tetap menyunggingkan senyum.
Chaira sudah terbiasa akan kondisi seperti ini. Senyum merupakan topeng terbaik.
Tapi Adam bukanlah cowo bego, dia bisa melihat bulir bulir airmata ingin meluncur dari mata gadis itu yang sejak tadi tertahan.
"bagus lah kalau kamu sudah menemukan tempat untuk 'pulang'mu sendiri, sekarang aku ingin mencari tempat untuk aku 'pulang;" katanya sambil berlalu.
Adam ingin mengejar,tapi rasanya tidak perlu. itu hanya akan membuat gadis itu berharap lagi.
***
Chaira berlari kalang kabut,hatinya perih. Kini ia tidak perlu pulang. Ia merasa tidak akan pernah menemukan tempat untuk pulang
tiada satu orangpun yang ada dalam suka-dukanya. termasuk orangtuanya. mereka egois.
"Kalian jahat,sekarang aku tidak akan pernah menemukan 'pulang' " teriaknya dalam tangis, ia jatuh terduduk di semak-semak ilalang.
"aku ingin menjadi tempat untuk kamu 'pulang' "
tiba-tiba suara itu terdengar, suara seperti yang tidak asing. Chaira menoleh
dia itukan... Rendi. Kapten ekskul basket di sekolahnya, Chaira selalu mengagumi ketampanan Rendi setiap memainkan bola basket. Tapi ia hanya sekedar mengagumi, dan tentunya diam-diam
"kamuu?"
"aku ingin menjadi tempat kamu 'pulang' , aku sudah lama ingin menjadi tempat kamu pulang. aku selalu memperhatikan kamu dari jauh, "
"sejak kapan?"
"sejak kamu menginjak kaki ku pada kelas 1smp"
chaira tertegun dan tersenyum sedikit, selama itukah Rendi menanti dia menjadikannya tempat untuk 'pulang'?
"kenapa tidak pernah bilang dari dulu"
"aku belum berani,tapi.....aku sayang sama kamu Chaira. boleh kan?"
tanpa harus banyak berkata-kata, Chaira menenggelamkan kepalanya di dada bidang cowo itu.
Ya. Chaira mau menjadi tempat untuk 'pulang' nya Rendi.
Ia percaya,bukan Adamlah yang digariskan untuknya. tapi Rendi...
orang yang sudah menunggunya selama 4tahun...
the end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar