Peserta MOS berseliweran dihadapanku. Mereka merupakan anak-anak yang baru saja memasuki tingkat pendidikan SMA.
kakak-kakak panitia berlalu lalang diantara barisan-barisan anak-anak baru itu . Sebagian dari mereka mengecek barang bawaan MOS dari setiap siswa,ada juga yang sedang menggertak,dan dipinggir lapangan juga ada yang narsis, bahkan ada juga yang berlalu lalang tanpa pasti,seperti hendak menebar pesona.
aku tersenyum kaku. bodoh sekali mereka.
Terutama anak perempuan yang dikepang dua dengan pita warna warni itu.tidak tanggung-tanggung. pita itu berjumlah sangat banyak. 1..2..3..4...5..6..7..8..9..10..11..12..13..14..15..16..17..
totalnya ada 17pita warna warni dikepalanya. Seorang panitia sedang menggertaknya juga,karena kepangannya kurang tinggi. Aku ingin tertawa keras-keras, bodoh sekali.
"HEY KAMU YANG DISANA!KAMU PESERTA MOS JUGA KAN?CEPAT KESINI" , aku sedikit mengulum senyum datar. maka beranjaklah aku dan menghampiri kakak panitia yang meneriaku tadi.
sepertinya mereka akan mendapat sesuatu yang seru dariku....
***
"KAMU PESERTA MOS JUGA KAN?"
"Iya" jawabku sekenanya.
"MANA BARANG BAWAAN MOS KAMU?ALAT-ALAT MOS KAMU JUGA KEMANA?KENAPA TIDAK ADA?KENAPA KAMU HANYA MEMAKAI BAJU SERAGAM BIASA?"
"kakak banyak bertanya,saya harus jawab yang mana dulu?"
suasana tiba-tiba hening. Setiap aktifitas yang benar-benar terlihat ribet itu terhenti tiba-tiba. sudah dipastikan, ini pasti gara-gara dialogku dengan kakak panitia yang sok garang ini.
Kakak panitia sok garang itu tiba-tiba juga mengatupkan mulutnya. namun sejurus kemudian datanglah kakak panitia yang lain,perempuan. Malas sekali kalau perempuan.
"Kenapa hanya memakai seragam biasa?kamu bisa copot kupluk kamu tidak?",
aku mendesis pelan,namun tetap saja kulepas kupluk ku.
"Saya pindahan dari kota lain, yang mengurus pendaftaran saya itu Tente saya yang tinggal disini. Saya tidak tau. Tante saya apalagi" jawabku datar
ia terdiam. kemudian mulai berbicara lagi "Baik kalau begitu, tapi kamu tetap harus dihukum. Kamu harus rela di klimisin rambutnya dan dibikin rapi kayak peserta lain---"
aku tersenyum datar,itu saja?
"Tapi orang yang melakukan itu semua adalah anak perempuan yang dikepang 17 pita itu" lanjutnya berbisik licik tepat di daun telingaku sembari mengayunkan dagu nya ke arah cewe berpita 17 itu.
aku terbelalak, cewe bodoh itu?yang pita nya tadi kuhitung?
"SANA CEPAT" tiba-tiba ia memembentakku,
"Tidak usah pakai teriak-teriak kakak,saya dengar kok.saya belum tuli" ujarku sambil menaikkan kembali kupluk ku, dan berjalan menuju cewe berpita 17 itu. Sayup-sayup aku mendengar teriakannya lagi untuk menurunkan kuplukku.
Namun aku tidak mengindahkannya.Kan sudah kubilang, aku hanya mendengarnya sayup-sayup jadi untuk apa aku mengindahkan teriakannya?
"Siapa namamu?"
"gapunya nama" sahutku
disinilah aku, di ruang panitia mos dengan si cewe berpita 17 dan 2 orang panitia yang mengawasi di daun pintu.
"ah lagian gapenting juga buat aku" ujarnnya dan membuka kuplukku. aku terperangah
"Kok sembarangan sih buka-buka?"
"Aku kan ditugasin klimisin rambut kamu.kalau kamu masih memakai kupluk sweater kamu itu,gimana mau di klimisin?" ujarnya sebal
"Kamu tuh orang yang bikin repot di MOS hari pertama,kenapa juga sih mesti aku.udah cukup kali panitia-panitia sangar itu yang ngancurin mood,eh malah ada kamu lagi" lanjutnya sambil menggosok gel rambut
lalu mengusapnya ke rambutku. aku mendesis malas, tidak lagi..... mengapa begini.. cewe ini mengoleskan gel rambut seperti....ahh...
"udah cukup"sentakku mengagetkan dia, dia segera mengambil sisir rapat dan menyisirkan rambutku sampai terbentuknya klimis sialan ini. Namun sekali lagi,aku jadi teringat akan seseorang. Cara cewe ini menyisir rambutku lembut sekali.
tidak,tidak boleh,
kutepis tangannya segera, dia tanpak terperangah.kaget sekali sepertinya
"Kalau gak disuruh kakak panitia,aku juga tidak mau" ujarnya setengah berteriak dan langsung berlari meninggalkanku.
alu tau,aku sudah bertindak sedikit kasar padanya. Tapi ini semua demi melindungi sebuah luka hati yang sudah setengahnya sudah mulai mengering.
aku tersenyum datar,
tidak,luka ini tidak pernah mengering. Tidak akan pernah mengering.
***
Masa Orientasi berjalan sangat cepat.
Aku sebagai bulan-bulannya pada acara itu. Aku senang, setidaknya aku berperan penting dalam suksesnya acara Masa Orientasi ini.
sebagai ritual wajib, setiap siswa harus mengumpulkan tanda tangan panitia-panitia senior.
aku mengamati mereka dengan lucu,ada saja yang rela dikerjai habis-habisan demi tanda tangan bodoh yang nantinya toh tidak berguna
namun tiba-tiba aku menangkap sosok cewe itu. cewe dengan 17pitanya yang sekarang terurai bergelombang selengan. tanpa pita bodonya.. dia juga tampak hanya mengamati kerumunan anak-anak yang ingin meminta tanda tangan.
aku menghampirinya,tidak tau angin apa yang menggerakkan kaki ku ke arah nya. sebelumnya,aku tidak pernah bergaul. pernah, tapi itu dulu sudah lama sekali
"Gak minta tanda tangan?"
"untuk apa?" dia balas bertanya,sepertinya dia tidak menyadari aku cowo yang membuatnya kesal lusa kemarin
"Gak takut dihukum?"
"enggak" jawabnya, dia belum menoleh
"maaf"ujarku begitu saja. kenapa denganku?aku tidak pernah begini. tiba-tiba saja aku meraskan perkelahian kecil di hati ku.
"tidak apa-apa. Kamu pasti punya alasan kenapa kamu kasar begitu.Tapi sekarang kamu gak kasar lagi kok,itu kamu berani meminta maaf dengan langsung. Aku baru ketemu cowo gentle yang berani minta maaf secara langsung" ujarnya sambil tersenyum dan menoleh kepadaku.
Aku terperangah, jadi dia sadar daritadi aku adalah cowo yang membuatnya kesal lusa kemarin?bagaimana bisa?menoleh ke arahku saja tidak.
"Iya aku tau itu kamu yang membuat aku kesal lusa kemarin,aku bisa tau tanpa menoleh karena parfum pappermintmu"ujarnya santai,seperti membaca pikiranku.
"Namaku Iris, sudah ya...aku mau jajan dulu.daaah" katanya lagi sambil tersenyum.
lesung pipit itu...bola mata itu... teduh sekali. Rasanya aku ingin menarik kembali tangannya agar bisa menemaniku terus. aku kenapa?
aku menatap nanar punggung yang mulai menjauh itu, namun tiba-tiba ia berlari balik menuju ke arahku lagi
"Oh iya, Namamu Dareen kan?nama yang bagus" ujarnya dan langsung menuju kembali ke arah kerumunan cewe-cewe anak kelas 10 yang lain.
aku terkesiap,
dia tau namaku.
bukan itu saja, baru kali ini ada yang berhasil membuatku terpaku selain sosok itu...sosok yang slalu kurindukan,yang herannya sekarang cewe yang bernama Iris itu, mirip sekali dengannya...
***
My Dearest angel...
aku tau,kau pasti kecewa melihatku seperti ini. Aku tau dibalik kehidupan kekal surga yang damai itu,engkau sedih melihat sifat dan tingkah lakuku yang baru. Yang membuat semua orang slalu tidak suka padaku.
aku juga tau,kau pasti marah karena aku banyak berkelahi. kau pasti tidak suka melihat lebam-lebamku,namun aku tau,dilain sisi kau pasti ingin mengobati nya kan? aku juga ingin di obati lebam ini olehmu.
aku juga tahu,kau pasti merasa letih melihat sikapku yang terus diam begini.
Tapi,aku ingin menceritakan pengalamanku hari ini,karena hari ini benar-benar berbeda.
Aku menemukan sosok perempuan yang mirip denganmu. Berparas cantik sepertimu dengan rambut bergelombang dan mata nan teduh.
Aku selalu mengamatinya tanpa dia ketahui. Dia adalah gadis ceria yang sangat baik dan perhatian.
seberapa kerasnya aku cuek padanya,dia tetap menyapaku,menghampiriku.kadang dia juga bercerita tentang dirinya sendiri atau pengalaman yang membuat dia unmood. dia moody. sama kan sepertimu?
Padahal aku tidak pernah berkomentar atau menyelipkan kata-kata pemghibur untuknnya, Tapi dia selalu datang padaku, Katanya, aku pendengar yang baik.
Lama-lama dia berhasil membuatku seperti Dareen yang dulu. Dareen yang suka bercerita,Dareen yang suka tersenyum senang.Bahkan dengan kagetnya dia bisa membuatku tertawa. Aku belum pernah tertawa sejak kau pergi.
Dia terlihat Senang sekali karna dapat membuatku tertawa.
Bahkan bukan hanya tertawa,dia berhasil membuatku bercerita akan rahasiaku.
Mengapa aku suka memakai kupluk,dan aku menceritakan tentangmu padanya. Kau pasti mulai tersenyum di surga sana,Karena Dareen-mu telah kembali.
Hari ini aku ada janji dengannya untuk mengunjungimu. Dia ingin tau kau lebih lagi.
Aku sayang Iris, tapi tenang saja. Aku lebih sayang kau kok,Mama....
your naughty son
Dareen Gavrielle
***
"Reeen...berhenti sebentar deh." Iris yang tadinya sedang cekikikan mendengar loluconku tiba-tiba menepuk lenganku pelan
"Kenapa?"ujarku langsung menepikan mobil
"Aku mau beli bunga Iris buat mama kamu" ujarnya polos. aku terenyuh, aku sayang sekali sama Iris.
"Baiklah,ayo" ujarku sambil mematikan mesin dan keluar dari mobil. Iris tidak pernah suka jika aku membukakan pintunya.dia .
Iris berjalan sangat cepat, "Iris jangan cepat-cepat"ujarku setengah berteriak karena dia sudah ingin menyebrang jalan menuju tempat penjual bunga iris
"Bunganya sudah mau habis,aku duluan ya..."
tiba-tiba saja sebuah mobil melaju sangat cepat,Iris juga berjalan sangat cepat.
aku tiba-tiba pusing dan mual, Iris akan.... mobil itu...
"Iris...awas....Iris..."Teriakku frustasi,
tidak,tidak,tidak kali ini. aku tidak ingin kehilangan yang aku sayangi untuk kedua kalinya dengan cara yang sama.
Tanpa pikir panjang,aku berlari cepat ke arahnya. Ketika Iris benar-benar terpaku karena lajunya mobil semakin cepat ke arahnya,aku menghampirinya. dan mendorong tubuhnya dari sana.
Iris berteriak.
selanjutnya yang kudapati hanyalah badanku yang telentang bebas di atas jalanan beraspal keras. aku melihat darahku berceceran.
Iris menangis berteriak.
Namun aku tersenyum, aku berhasil menyelamatkannya. Kamu hidup.
Namun tiba-tiba pandanganku mengabur. secercah cahaya putih menyilaukan menghampiriku
.aku segera berdiri. Aku mati?
namun tiba-tiba sosok yang beratahun-tahun kurindukan itu,muncul dihadapanku dengan senyumannya yang membuatku merasa benar-benar 'pulang ke rumah'.
"Mama"ujarku senang dan menghampirinya...
*****
My Dearest Gabrielle Iris
Iris,bunga iris sangat cantik,sama sepertimu..
Aku sayang padamu.
Aku senang dapat bertemu kembali dengan Mama.
Iris..jangan menangis terus.
aku ingin melihatmu tersenyum lagi.
kamu harus tau,aku tidak pernah meninggalkanmu.Aku slalu disini.
Seperti yang kamu tau 'Iris', kamu penyambung antara bumi dan surgaku.
Terimakasih atas harapan-harapan baik yang selalu kamu berikan untukku.
Dilain waktu kita pasti bisa bertemu kembali.seperti aku dengan mama sekarang.
Aku sayang kamu Iris..terimakasih bunga iris putih yang kau letakkan di rumah terahkirku.
Aku menyayangimu.
Love you always
Dareen Gavrielle